SUMENEP, (JARAK.co) – Saat ini, di Kabupaten Sumenep sedang marak penyakit difteri, sekitar 6 kasus di awal tahun sudah ditemukan.
Diketahui, penyakit difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri difteri yang dapat menyerang semua usia dan mengakibatkan sesak nafas bahkan kematian. Cara penularannya melalui percikan ludah saat batuk, bersin dan berbicara, serta penggunaan alat makan minum bersama.
Namun, Kepala Puskesmas Kangayan, Samsuri meminta masyarakat tidak terlalu khawatir karena penyakit tersebut bisa dicegah dengan imunisasi.
“Langkahnya, saat anak usai kurang dari 2 tahun diimunisasi dengan DPT-HB-Hib, usia SD dengan imunisasi DT, dan wanita usia subur di imunisasi dengan Td,” ulasnya. Kamis (20 Maret 2025).
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar seluruh jaringan Puskesmas Kangayan lebih memperkuat deteksi dini serta meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyakit difteri.
Terdapat beberapa gejala difteri yang biasa terjadi, seperti nyeri telan, demam atau tanpa demam, terlihat selaput putih dalam tenggorokan, dan leher bengkak.
“Jika ditemukan gejala begitu, segera hubungi dan periksakan ke petugas kesehatan terdekat agar penularannya bisa dideteksi sejak dini,” tegasnya.
Penting untuk diterapkan, lanjut Samsuri,
hendaknya memakai masker selama minum obat, mengisolasi penderita di fasilitas kesehatan, membatasi kontak dengan penderita difteri, serta mencuci tangan pakai sabun dan bilas dengan air bersih.
Jika masyarakat berkontak dengan penderita difteri maka diwajibkan untuk, minum obat antibiotik sesuai arahan petugas kesehatan (Puskesmas/RS) harus sampai habis.
“Melengkapi imunisasi dan pengambilan swab tenggorokan sesuai arahan petugas,” tandasnya. ***