Breaking News
light_mode

Makna Filosofis Ketupat dalam Budaya Jawa, Lebih dari Sekadar Hidangan Lebaran

  • account_circle JARAK.co
  • calendar_month Sab, 5 Apr 2025
  • visibility 18
  • comment 0 komentar

SUMENEP (JARAK.co) – Ketupat, makanan khas yang identik dengan perayaan Idul Fitri, ternyata memiliki makna filosofis yang dalam dalam budaya Jawa. Istilah “ketupat” dalam bahasa Jawa disebut sebagai “kupat”, yang merupakan kependekan dari “ngaku lepat”.

Dalam bahasa Indonesia, frasa ini berarti “mengaku salah” atau “mengaku dosa”. Tradisi ini mencerminkan momen saling memaafkan di hari kemenangan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, ketupat juga dimaknai sebagai “laku papat” atau empat tindakan, yang merujuk pada lebaran, luberan, lebaran, laburan. Keempat istilah ini menggambarkan perjalanan spiritual dan sosial manusia dalam meraih kemenangan dan kesucian diri.

Secara fisik, bentuk ketupat yang segi empat juga tidak lepas dari simbolisme. Bentuk ini melambangkan arah mata angin (utara, selatan, timur, barat) dan satu pusat yang dikenal dalam falsafah Jawa sebagai “kiblat papat limo pancer”.

Makna dari simbol ini adalah bahwa ke mana pun manusia pergi, ia akan selalu kembali kepada pusatnya, yakni Allah Sang Pencipta.

Ungkapan “Manut Takdire Gusti” atau “mengikuti takdir Tuhan” yang tertulis dalam kutipan, semakin menegaskan bahwa kehidupan manusia sebaiknya selalu berserah kepada kehendak Ilahi.

Melalui ketupat, masyarakat Jawa tidak hanya menikmati hidangan tradisional, tetapi juga merenungi nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Tradisi ini menjadi bukti betapa kaya dan mendalamnya warisan budaya Nusantara.***

  • Penulis: JARAK.co

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mobil milik warga Ambunten, Sumenep hancur usai insiden ledakan keras di garasi rumah. (Istimewa/Humas Polres Sumenep).

    Ledakan Mobil di Ambunten Gegerkan Warga, Polisi Selidiki Penyebab Misterius

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle JARAK.co
    • visibility 45
    • 0Komentar

    SUMENEP, (JARAK.co) – Ledakan dahsyat dari sebuah mobil menggegerkan warga Dusun Tambaagung, Desa Tambaagung Tengah, Kecamatan Ambunten, Minggu (24/8/2025) pagi. Suara keras yang terdengar sekitar pukul 06.00 WIB itu membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. Mobil yang meledak diketahui terparkir di garasi rumah milik HM (50). Saat kejadian, pemilik rumah sedang berada di Jakarta. […]

  • Potret operasi pasar murah Pemkab Sumenep di bulan Ramadan 2025 di sebelah timur Taman Potre Koning.

    Pemkab Sumenep Gelar Operasi Pasar Murah

    • calendar_month Kam, 13 Mar 2025
    • account_circle JARAK.co
    • visibility 17
    • 0Komentar

    SUMENEP, (JARAK.co) – Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang dan selama bulan Ramadan menjadi permasalahan yang hampir selalu terjadi setiap tahun. Fenomena ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat, distribusi barang yang terkadang terhambat, serta permainan harga oleh spekulan. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari lonjakan harga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menggelar operasi pasar […]

  • Polwan Polres Sumenep gelar Kegiatan Bhakti Sosial di Hari Jadi ke-77. (Istimewa/Humas Polres Sumenep).

    Polwan Polres Sumenep Tebar Kepedulian Lewat Bhakti Sosial di Hari Jadi ke-77

    • calendar_month Sel, 26 Agu 2025
    • account_circle JARAK.co
    • visibility 36
    • 0Komentar

    SUMENEP, (JARAK.co) – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia ke-77, jajaran Polwan Polres Sumenep menggelar kegiatan Bhakti Sosial sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat. Acara ini berlangsung pada Selasa 26 Agustus 2025 di wilayah Kabupaten Sumenep. Kegiatan Bhakti Sosial tersebut diwujudkan dengan penyaluran paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, […]

  • Flayer Madura Ethnic Carnival (MEC 2025).

    Madura Ethnic Carnival 2025 Resmi Diluncurkan, Usung Tema “Topeng” Sebagai Simbol Budaya

    • calendar_month Kam, 1 Mei 2025
    • account_circle JARAK.co
    • visibility 27
    • 0Komentar

    SUMENEP, (JARAK.co) – Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) resmi meluncurkan Madura Ethnic Carnival (MEC) 2025 dengan mengusung tema “Topeng”, Kamis (1/5/2025). Peluncuran ini menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan tahunan yang menampilkan kekayaan seni dan tradisi lokal Madura melalui karnaval kostum. MEC 2025 dijadwalkan akan digelar pada 20 September 2025, berlokasi di depan Labang Mesem, Keraton Sumenep. […]

  • DPD KNPI Sumenep bersama Kapolres Sumenep AKBP Rivanda dalam agenda Kolaborasi untuk Stabilitas dan Peran Strategis Pemuda.

    Sinergi Pemuda dan Polisi: KNPI Sumenep Sambangi Markas Polres

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle JARAK.co
    • visibility 51
    • 0Komentar

    SUMENEP, (JARAK.co) – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Sumenep melakukan kunjungan silaturahmi ke Markas Polres Sumenep pada Selasa (3/6/2025). Silaturrahmi ini sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama kelembagaan dan mendorong sinergi lintas sektor. Kedatangan jajaran DPD KNPI disambut langsung oleh Kapolres Sumenep yang baru, AKBP Rivanda. Pertemuan berlangsung hangat […]

  • Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Sumenep, Rusydiyono (kemeja putih) dalam acara penutupan Pelatihan Jurnalistik di UNIBA Madura.

    Ketua DPC PWRI Ajak Wartawan Sumenep Bersatu Jaga Independensi Pers

    • calendar_month Sab, 15 Mar 2025
    • account_circle JARAK.co
    • visibility 15
    • 0Komentar

    SUMENEP, (JARAK.co) – Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Sumenep, Rusydiyono, mengajak seluruh asosiasi wartawan di Kota Keris untuk bersatu demi menjaga independensi dan kualitas pers yang sehat. Menurut Rusydiyono, atau yang akrab disapa Mas Yon, kekompakan antar asosiasi wartawan dan media sangat penting untuk mencegah praktik yang melanggar kode etik jurnalistik. “Dengan segala […]

expand_less